Fungsi USB On The Go Pada Smartphone

Pengertian OTG

SB On-The-Go, sering disingkat USB OTG, adalah suatu spesifikasi yang memungkinkan perangkat yang memiliki port USB seperti pemutar audio digital atau ponsel untuk bertindak sebagai HOST, yang memungkinkan perangkat USB lainnya seperti USB flashdrive, mouse, atau keyboard dapat terpasang kepada mereka. Tidak seperti sistem USB konvensional, USB OTG dapat bertindak sebagai perangkat USB normal ketika terpasang ke host lain. Hal ini dapat digunakan untuk memungkinkan ponsel untuk bertindak host untuk flashdrive dan membaca isinya, men-download musik misalnya, tapi kemudian bertindak sebagai flash drive ketika terhubung ke komputer host dan memungkinkan host untuk membacakan isi baru .

Singkat kata, dengan fitur USB On The Go ini, smartphone/tablet Agan bisa melakukan kegiatan layaknya laptop atau PC Desktop. Karena fungsinya, maka pantas bila banyak orang yang lebih merasa "bergengsi" memiliki smartphone murah namun memiliki fitur ini, seperti Sony Xperia Mini daripada memiliki LG Optimus Vu yang mahal namun nihil fitur ini.

Jenis-jenis Connector USB On The Go

Selain terkait hardware device, fitur USB OTG pada beberapa device juga memerlukan connector tambahan untuk mengkonversi wujud port USB Host ke dalam port propietary masing-masing vendor. Adapun beberapa tablet masa kini telah mendukung penuh port USB Host seperti misalnya Asus Transformer, Acer Iconia A500/A501 Android, dan Tablet Windows 8 terbaru mulai dari Samsung Ativ hingga Asus. Untuk Tablet di bawah 10 inchi dan smartphone, umumnya hanya dibekali port Micro USB dan Mini USB atau port propietary khas vendor mereka, sehingga diperlukan connector tersendiri seperti Micro USB On The Go, Mini USB On The Go, dan OTG untuk port khusus (Galaxy Tab port, iPad Port).

Micro USB OTG

Micro USB 3.0 OTG

Mini USB OTG

Manfaat OTG

Fitur USB On The Go memiliki banyak manfaat. Seperti sebagaimana definisi yang disebutkan di atas, secara standar USB On The Go membantu device untuk melakukan pembacaan dan penulisan data seperti flashdisk, card-reader, isi MP3 Player/smartphone lain (merk tertentu dengan modus mass storage) serta pembacaan/pengenalan HID (Human Interface Devices) seperti mouse, keyboard, serta gamepad.


Selain kemampuan standar sebagaimana disebutkan di atas, kemampuan fitur USB On The Go dikembangkan ke arah produktivitas yang ke depannya akan sangat membantu pengolahan data. Salah satu contoh yang terpopuler adalah penggunaan DSLR Controller. Dengan bantuan software DSLR Controller di smartphone/Tablet Agan, maka smartphone/tablet Agan bisa berfungsi sebagai panel kit bagi DSLR Agan. Ane sudah mencoba dengan menggunakan Samsung Galaxy Tab ane dengan Canon ane. Berjalan sangat baik. Bermanfaat bagi fotografer yang kesulitan melakukan shuttling saat mengarahkan gaya atau mereka yang membutuhkan viewfinder lebih luas dibanding display DSLR. Panel kit semacam ini di toko-toko kamera dapat ditebus seharga tujuh jutaan. Siapa sangka kemampuan semahal itu dapat dijalankan di smartphone/tablet Anda.

Satu lagi manfaat fitur OTG yang sangat penting adalah menjalankan fungsi MODEM! Ya, beberapa vendor tablet asal Tiongkok seringkali kesulitan mencari komponen bagi tablet untuk bisa memiliki fungsi selular namun dapat menjalankan kegiatan selancar data dengan cepat di layar dan kebutuhan energi semacam tablet. Disadari bersama tentu kemampuan riset pengembang dan produsen tablet asal Tiongkok tidak sebaik vendor besar asal Korea ataupun Eropa. Namun vendor Tiongkok tentu tak ambil pusang. Fungsi selular yang dihilangkan digantialihkan dengan kemampuan menggunakan modem optional. Driver Modem USB Host biasanya sudah terinstal dalam kernel Android yang ditanamkan. Contoh device yang jamak ditemui adalah Ainol Aurora II, Ainol Flame/Fire, Ainol Crystal, beberapa tipe IMO Tablet, Cyrus, dan Advan Vandroid dengan standar umum modem bermerk Huawei. Harus merk Huawei? Tentu tidak. Hal ini lebih dikaitkan kepada jenis chipset yang digunakan. Umumnya chipset yang digunakan oleh Tablet maupun smartphone yang mendukung OTG umumnya berbasis ARM (Qualcomm Snapdragon, Samsung Exynos, Mediatek dll), dan kompatibilitas modem yang sesuai adalah modem dengan chipset yang basis arsitekturnya sejenis. Dan umumnya modem merk Huawei menggunakan chipset buatan Qualcomm yang sejenis dengan chipset smartphone atau tablet. So? Berniat menggunakan modem untuk tablet? Anda bisa memilih yang menggunakan chipset Qualcomm.

Pengembangan lain adalah kemampuan pembacaan-penulisan media storage Harddisk Eksternal. Namun berbeda dengan flashdisk, Harddisk eksternal membutuhkan lebih banyak daya sementara smartphone/tablet tidak sanggup mensuplai kebutuhan tenaga sebanyak itu. Oleh karena itu diperlukan tambahan daya dari luar. Solusinya adalah penggunaan kabel Y, dimana satu cabang menuju OTG/smartphone, satu cabang menuju Harddisk Eksternal, dan satu menuju sumber power (bisa diakali dengan menggunkana charger kepala USB). Adapun untuk harddisk eksternal merk Seagate biasanya sudah membundle dengan kabel Y. Selanjutnya software yang digunakan adalah StickMount untuk melakukan load data dari harddisk eksternal. Di aplikasi ini akan ditentukan di folder manakah eksternal drive ini akan muncul.

Apakah Smartphone/Tablet Anda Mendukung USB OTG???

Anda dapat mengetahui smartphone/tablet mendukung USB OTG atau tidak. Anda bisa menginstal USB Host Diagnostic. Gratis di Google Play Store. Dan bila terdapat notif YES seperti pada gambar di bawah, bisa dipastikan smartphone Anda mendukung USB OTG.



Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan

Pastikan format flashdisk dan memory card adalah FAT32. Penggunaan formasi selain FAT32 berisiko device akan "memaksa" format FAT32 yang berakibat pada corrupted data pada flashdisk atau kartu memori, meskipun kejadian ini jarang terjadi

Pada penggunaan kabel Y untu kegiatan baca-tulis Harddisk External, pastikan kabel Y yang digunakan berkualitas baik, mengingat terdapat masukan daya dari sumber listrik luar. Kabel Y abal-abal justru memiliki risiko jumper ataupun short listrik yang berakibat pada kerusakan baik pada harddisk eksternal bahkan kerusakan pada IC power device Anda.

Untuk device yang mendukung fitur USB On The Go namun baru pertama kali terhubung dengan piranti USB On The Go, lakukan restart sekali saja setelah penggunaan pertama tersebut. Karena pada koneksi pertama dengan OTG, driver USB Host aktif, terekstrak, dan terinstal secara otomatis. Melakukan restart (cukup sekali saja) membantu untuk menyempurnakan instalasi dimaksud.

Untuk penggunaan Micro USB On The Go, pastikan untuk menggunakan Connector USB On The Go berbentuk "L" atau siku. Karena port Micro USB tidak sekokoh port Mini USB. Connector dengan port "lurus" biasanya akan mudah goyah dan berakibat flashdisk/kartu memori lepas secara tak sengaja. Hal ini bisa berisiko merusak flashdisk/kartu memori ataupun device Anda sendiri.

Mounting dan Unmounting (Ejecting/Safely Removing)

Serupa colok-lepas flashdisk di PC Desktop/Notebook, beberapa ponsel/smartphone/tablet secara langsung telah memiliki fitur USB On The Go siap pakai. Untuk yang memiliki OS Ice Cream Sandwich ke atas bahkan memiliki kemampuan Plug n Play yang memudahkan. Untuk kemudahan bagi smartphone yang belum melakukan update ke ICS, dapat diakali dengan menggunakan aplikasi Astro Explorer karena di dalamnya terdapat panel pintas langsung menuju isi flashdisk yang lumayan menghemat waktu.

Untuk melakukan Unmounting/Ejecting/Safely Removing, bisa dilaukan dengan masuk ke menu:
Setting > Storage > USB Disk > Unmount

Untuk yang memiliki OS Ice Cream Sandwich ke atas dapat dilakukan dengan men-tap logo USB Connection yang terdapat di Panel Notifikasi dalam Desktop

 

Manajemen Data Telematika

Manajemen Data Telematika adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika. Contohnya yaitu client server yang dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

PENGERTIAN CLIENT-SERVER  

Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

KARAKTERISTIK CLIENT SERVER

Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas
Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda
Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
Mix-and-match : tidak tergantung pada platform
Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan
Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horisontal
Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

Karakteristik Server

  • Pasif
  • Menunggu request
  • Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service

Karakteristik Client
  • Aktif
  • Mengirim request
  • Menunggu dan menerima balasan dari server

KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER

Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit
Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
KELEMAHAN CLIENT-SERVER    

Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.

ARSITEKTUR FILE SERVER

Model pertama Client/Server
Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan 
Server bertindak sebagai file serverFile server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut.
Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri 
DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server

Aktivitas pada klien:
  • Meminta data
  • Meminta penguncian data

Tanggapan dari klien     :

  • Memberikan data
  • Mengunci data dan memberikan statusnya
BATASAN FILE SERVER

Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.

ARSITEKTUR DATABASE SERVER

Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
Beban jaringan menjadi berkurang 
Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

Sumber

http://mydelight.co.cc/?p=47
http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/manajemen-data-telematika.html
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/PEMROGRAMAN%20JARINGAN-Modul2.doc
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch17s05.html