Etika Profesi Tukang Tambal Ban

Etika Profesi Tukang Tambal Ban

Setiap profesi formal maupun non formal pasti memiliki etika masing-masing. Sebagian besar orang memerlukan etika sebagai pedoman bagaimana dia harus berperilaku, baik untuk dirinya maupun terhadap sesama makhluk hidup. Etika menciptakan sebuah nilai dan norma yang mengkristal menjadi apa yang disebut budaya. Nilai dan berbagai norma ini tertanam dalam masyarakat dan apabila ada yang melanggar kesepakatan bersama ini maka bonusnya adalah dia diberi sebuah label, lalu munculah apa yang  biasa disebut  “ manusia tak bermoral “.  

Etika adalah sebuah ilmu bukan sebuah ajaran. Etika berfungsi sebagai konsep seperti benar atau salah, baik atau buruk sebuah perilaku, menyoroti tanggung jawab/ kewajiban manusia serta mau menyingkatkan kerancuan (kekacauan). Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis/ sebagai pengantar pemikiran kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan, nilai, norma, dan pandangan- pandangan moral secara kritis. Etika menyanggupkan orang untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma, baik norma tradisi maupun norma lain. Sekaligus etika membantu manusia untuk menjadi lebih otonom (kebebasan mengakui norma yang diakuinya sendiri sebagai kewajibannya).

Pentingkah etika dalam suatu pekerjaan? Penting, karena sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Disini saya akan membahasa tentang etika profesi dari tukang tambal ban, walaupun keliatan sepele profesi tersebut sangat membantu kita pada saat darurat.  

Jadi berikut ini etika yang harus dimiliki seorang profesi tukang tambal ban.

1. Memberikan pelayanan yang terbaik, yang di maksud pelayanan terbaik memberikan layanan penambalan yang baik bukan asal-asalan saat menambal ban. Terkadang ada beberapa oknum yang asal-asalan saat menambal ban sehingga berdampak pada kuliatas ban itu sendiri.

2. Penempatan lokasi tambal ban itu sendiri, Penempatan lokasi yang strategis memang yang banyak dilewati kendaraan dari segi pendapatan lebih bagus namun terkadang ada beberapa oknum yang menempatkan lokasi tambal ban tersebut tidak pada lokasi seharusnya sehingga menimbulkan kemacetan mengganggu pengguna jalan.

3. Berperilaku jujur, ada beberapa oknum yang demi meraih pendapatan yang banyak melakukan kecurangan dengan menyebar paku di jalan raya yang dampaknya menyebabkan kecelakaan sehingga dapat merugikan pengguna jalan.

Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para penyedia jasa. Kita sebagai pemakai juga harus punya etika sehingga bisa menghargai semua profesi yang ada.

Penulis : Hangger Hidayanto ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Etika Profesi Tukang Tambal Ban ini dipublish oleh Hangger Hidayanto pada hari Jumat, 27 Juni 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Etika Profesi Tukang Tambal Ban
 

0 komentar:

Posting Komentar